KEMUKJIZATAN ALQURAN

Aspek Kemukjizatan

Arti Mukjizat

Mukjizat (i’jaz) — sebagaimana disebutkan oleh penulis Al-Qamus–berasal dari kata a’jazahu al-syai’ (tidak mampu), a’jaza fulanan (menjadikan seseorang lemah dan tidak kuasa), dan al-ta’jiz (melemahkan dan menisbatkan sifat lemah). Mukjizat Nabi Muhammad Saw berarti semua perkara yang melemahkan musuh-musuh yang menentangnya.

Dalam Kitab Al-Tibyan dijelaskan bahwa kata i’jaz dalam bahasa Arab berarti penisbatan sifat lemah kepada orang lain.

Allah Swt berfirman sebagai berikut:

 5:31

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (QS Al-Maidah [5]:31).

Disebut mukjizat karena manusia tidak mampu membuat tandingan yang serupa dengannya. Sebab, mukjizat adalah hal yang tidak wajar, keluar dari hukum kausalitas yang telah dipahami. Oleh karena itu, i’jaz Alquran (mukjizat Al Quran) berarti kepastian lemahnya manusia, baik secara individual maupun kelompok, untuk membuat tandingan yang serupa dengan Alquran. Namun, mukjizat Al Quran bukan berarti membuat keadaan manusia lemah dalam pengertian yang sebenarnya, tetapi ia memberi pengertian akan kelemahan manusia untuk mendatangkan yang serupa dengan Alquran.


Leave a Reply