Pada hari rabu, 14 Agustus 2024 Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melalui Lembaga Studi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) dan Mata Kuliah Umum (MKU) telah sukses mengadakan Workshop Kurikulum Pembelajaran Mentoring. Acara ini diselenggarakan sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran mentoring dalam membentuk karakter mahasiswa berbasis nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Bertempat di ruang seminar kampus, workshop ini dihadiri oleh dosen, tenaga pendidik, serta perwakilan mahasiswa yang memiliki pengalaman di bidang mentoring.
Workshop ini mengusung tema “Merancang Kurikulum Mentoring yang Integratif dan Relevan untuk Generasi Milenial.” Dalam sambutannya, Ketua LSIK menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan kurikulum pembelajaran mentoring yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. “Kurikulum mentoring harus mampu menjawab tantangan zaman sekaligus tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.
Sesi pertama workshop diisi dengan paparan dari narasumber ahli di bidang pendidikan Islam dan kurikulum. Narasumber membahas pentingnya pendekatan holistik dalam menyusun kurikulum yang tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan spiritualitas mahasiswa. Peserta workshop diajak untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang harus menjadi pijakan dalam pengembangan kurikulum mentoring.
Selanjutnya, peserta workshop dibagi menjadi kelompok-kelompok kerja untuk merancang modul pembelajaran mentoring. Setiap kelompok diberikan tugas untuk menyusun materi, metode pengajaran, dan evaluasi yang sesuai dengan tema-tema tertentu, seperti kepemimpinan Islami, pengembangan diri, dan nilai-nilai kemasyarakatan. Diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai ide dan inovasi bermunculan dari para peserta.
Workshop ini juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital dalam mendukung pembelajaran mentoring. Salah satu rekomendasi yang muncul adalah pengembangan aplikasi atau platform digital yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi, berkomunikasi antara mentor dan peserta, serta memantau perkembangan mentoring secara real-time. Hal ini dianggap penting untuk menjangkau mahasiswa secara lebih efektif dan efisien.
Dengan selesainya workshop ini, diharapkan kurikulum pembelajaran mentoring yang dihasilkan dapat segera diimplementasikan pada semester mendatang. LSIK dan MKU Unimus optimis bahwa kurikulum ini akan menjadi fondasi kuat dalam mencetak generasi mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat, berintegritas, dan mampu memberikan kontribusi positif di masyarakat.